Oleh : Buya Yahya (Pengasuh LPD Al-Bahjah
Cirebon)
www.buyayahya.org – www.buyayahya.com –
www.buyayahya.tv
1. Puasa tanggal 10 yang disebut dengan
puasa ‘Asyuro, seperti yang telah disebutkan dalam hadits :
قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم : هَذَا يَوْمُ عَاشُورَاءَ وَلَمْ يَكْتُبْ اللَّهُ عَلَيْكُمْ
صِيَامَهُ وَأَنَا صَائِمٌ فَمَنْ شَاءَ فَلْيَصُمْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيُفْطِرْ
Rosulullah SAW bersabda : "Ini (10
Muharrom) adalah hari 'Asyuro dan Allah tidak mewajibkan puasa atas kalian dan
sekarang aku berpuasa, maka siapa yang mau silahkan berpuasa dan siapa yang
tidak mau silahkan berbuka (tidak berpuasa) “ (Bukhori :1899 dan Muslim : 2653)
2. Dengan pahala akan diampuni dosa tahun
yang lalu :
صِيَامُ يَوْمِ
عَاشُورَاء، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“ Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-,
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari
‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang
lalu “.
(Muslim : 2746).
3. Sangat dianjurkan untuk ditambah agar
bisa berpuasa di hari yang ke-Sembilan, seperti yang telah disebutkan dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :
عَنْ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ حِيْنَ صَامَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ
الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ
الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas
radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan (perintah
sunnah) manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah!
Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan
Nasrani.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila datang
tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa pada tanggal 9 (Muharram). Berkata
Abdullah bin Abbas “ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.” ( Muslim : 1134/2666)
4. Lebih bagus lagi jika ditambah hari
yang ke-Sebelas seperti disebutkan dalan sebuah riwayat dari sahabat Abdullah
ibn Abbas :
صُومُوا
يَوْمَ عَاشُورَاء، وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ
يَوْمًا
“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyuro`
dan berbedalah dengan orang Yahudi, (yaitu) berpuasalah kalian sehari
sebelumnya atau sehari setelahnya” (Ibnu Khuzaimah: 2095).
5. Lebih dari itu berpuasa disepanjang
bulan Muharom adalah sebaik baik bulan untuk puasa seperti disebutkan oleh
Rasulullah dalam hadits yang disebutkan Imam Muslim :
أَفْضَلُ
الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمِ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ
الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
”Sebaik baik puasa setelah bulan Ramadhan
adalah puasa di bulan Muharom, dan sebaik-baiknya sholat setelah sholat fardhu
adalah Sholat malam” (Muslim No: 2755).
Kesimpulannya :
1. Bahwa puasa sepanjang bulan Muharrom adalah
puasa yang sangat dianjurkan seperti disebutkan dalam Hadits tersebut di atas.
2. Sebaik-baik hari dari bulan Muharom
tersebut adalah tanggal 10 Muharrom.
3. Puasa 10 Muharrom akan menjadi lebih
baik lagi jika ditambah dengan tanggal 9 (sembilan) seperti yang disebutkan
dalam hadits tersebut di atas.
4. Dan akan lebih baik lagi jika ditambah
dengan sehari di tanggal 11 untuk berbeda dengan orang Yahudi dan Nasrani.
5. Dan untuk lebih baiknya lagi adalah
menambah hari (untuk berpuasa) di sepanjang bulan Muharrom hingga sempurna.
Catatan Penting :
- Berpuasa penuh sepanjang bulan Muharrom
adalah sunnah, seperti disebutkan dengan sangat jelas dalam hadits Nabi SAW
tersebut di atas
Wallohu a’lam bishshowab
0 comments:
Posting Komentar